Tuesday, June 21, 2011

Jang Geun Suk Cinta Akting Sampai Mati

Dalam sesi interviewnya dengan majalah Aera Mook (Jepang) terungkap keciantaany Jang Geun Suk (JKS) terhadap akting dan mobil.



Tak disangkal lagi, JKS adalah bintang Hallyu yg paling bersinar di jepang saat ini. Majalah apapun yang meliput artikel JKS pasti laris, terjual habis. Album pertamanya menempati posisi pertama Oricon Chart, dan drama MMM-nya baru saja usai tayang di TBS-TV. Kepopuleran JKS membuat Aera Mook (majalah Jepang)  menerbangkan tim reporternya ke Seoul untuk mewawancarai “little old man” , julukan JKS yg telah melakukan debut di dunia entertainment sejak berusia 5 tahun.

Di artikel itu, Jang Geun Suk digambarkan memiliki kepribadian yg membuat lawan bicaranya nyaman. Ramah senyum dan menarik, seperti karakter Mu Gyul yg diperankannya. Walaupun berpostur tinggi, JKS ternyata “cuddly” (mudah dipeluk-sorry ku ga tau trenslet yg pas..^^). Suaranya yang sexy, membuatnya cocok memerankan tokoh yg “bossy” (bersifat dominan)seperti Hwang Tae Kyung di YAB. Suara baritone dan fisiknya yg rupawan memang mampu menarik hati fansnya. Jang Geun Suk memiliki pesona yg mengikat penggemarnya untuk tetap mencintainya.

Fenomena Hallyu Waves di kalangan perempuan saat ini tak terlepas dari pesona bintang-bintangnya. Trend yg berlaku saat ini,  mereka yg telah meraih popularitas mulai merambah ke bidang entertainment lainnya. Dari model menjadi idols dan lalu  menjadiaktor/aktrs. JKS yg telah lama berada di dunia entertainment memahami bahwa salah satu kesuksesan meraih hati fans perempuan dalam drama adalah adanya plot cerita romantis  

“Saya rasa, (plot) romantisme-percintaan dapat membangun fantasi indah untuk pemirsa “ ucapnya dalam sesi interview itu. 

Lebih lanjut JKS menyatakan bahwa karakter Kang Mu Gyul yg diperankannya di MMM, mirip dengan kepribadiannya yg sesungguhnya untuk saat ini.

Dalam memilih naskah, JKS melakukan hal yg berbeda dibanding actor lainnya. JKS tak memiliki standar tertentu  terhadap karakter ataupun genre drama yg dimainkannya. Ia memilih berdasar karakter yg dinilainya mampu dimainkan dengan baik

“Saya tidak memilih genre drama tertentu, Bagi saya, genre drama tidak terlalu penting. Saya cenderung memilih  peran yg dapat saya mainkan dengan baik. Peran Mu Gyul MMM, memiliki banyak kesamaan dengan saya. Tapi memerankan karakter ini, ada sisi mudah dan sulit-nya

JKS menyadari bahwa fansnya mungkin memilihnya karena wajahnya yg tampan, tapi JKS juga berusaha membangun reputasi yg baik sebagai aktor, sejak karir keartisannya dimulai sejak kecil. Sebagai actor JKS memiliki standar akting 

“Kapanpun saya ber akting, saya harus menghilangkan JKS dan lebur dalam karakter yg saya perankan… SAya masih belajar mencari cara tepat untuk melakukannya”
JKS memang belajar keras mendalami karakternya. Saat naskah diterima, ia akan fokus dan membaca sampai habis. 

“Sebelum syuting, saya akan membiasakan diri dengan hal-hal penting di drama dan naskah. Mendalami karakter adalah hal yg sangat penting Memahami kebiasaan harian dan hobi karakter yg saya perankan, lalu membuat diri saya menjelma menjadi karakter itu. Misalnya : saya berusaha memahami posisi tubuh karakter itu saat minum, apa yg dipilhnya pertama saat makan  sumpit atau sendok,. Saya menganalisa selengkapnya hal-hal tsb”. 

Hal itu juga dilakukan JKS dalam mendalami perannya sebagai Mu Gyul di MMM. JKS membicarakan idenya dengan image konsultan dan mengambil keputusan setelah berdiskusi dengan sutradaranya.Menurutnya “ Karakter akan tampil lebih kompak dan halus/lancar saat semua faktor penting digabungkan.”



“Drama biasanya berubah sangat cepat di tengah masa syuting. Jika ini terjadi, kehidupan pribadi dan waktu menjadi tidak terkendali.  Tetap saja persiapan yg memadai harus dilakukan. Dari pertengah syuting sampai akhir, menjaga style karakter yg diperankan menjadi sangat penting” JKS menolak menyaksikkan drama yg diperankan saat disiarkan TV.
“Saya ga mau liat. Tapi saya berharap mendengar masukan dari orang-orang disekitarnya (manager)”   masukan itu digunakan sebagai sarana memantau kemampuan aktingnya. 

“Setelah itu saya akan melakukan self-refleksi terhadap kemampuan akting saya”
Setelah drama itu usai tayang di TV, barulah JKS menyaksikan DVD nya berulangkali. “Orang yg paling memahami JKS adalah saya sendiri. Dengan melihat DVDnya saya dapat  menilai akting saya.  Apakah lebih baik melakukan akting bagian ini dengan cara lain? Apakah ada bagian dari sifat-perilaku JKS yg tak sengaja keluar di drama? Saya mencatat kekurangan saya (dlm akting), dan di drama selanjutnya mengingatkan diri saya untuk tak melakukan kesalahan yg sama. Bagi saya, proses self-reflection dilakukan dengan pikiran terbuka dan santai, hingga bisa melihat akting saya yg sebenarnya dan dari sini ada kesempatan menemukan hal-hal penting tentang akting. Setelah  syuting YAB, saya memperoleh kebiasaan baru.

Kebiasaan baru itu : Swtelah proses syuting dimulai, dia tak akan melihat ke kaca/cermin. 

“Bahkan saat proses make-up selesai , saya tidak bercermin. Daripada bercermin, saya memanfaatkan waktu untuk  membaca naskah.” 

Alasan utamanya menolak bercermin selama syuting sebenarnya kekawatirannya akan perhatiannya yg terpecah antara naskah yg harus diingat vs penampilan fisik. 

(hehehe…betul juga..toh klo udah ganteng diapain aja pasti tetep ganteng.. )

“jika saya bercermin, perhatian saya akan terpecah ke hal-hal fisik seperti tata rambut saya apakah akan terlihat baik di TV. Lalu saya tidak akan bisa focus membangun karakter. Prioritas saya seharusnya pada menganalisa naskah dan berakting dengan detil karakter seperti bagaimana meningkatkan nada suara. Bukan pada penampilan”

(oowh…I’m soooo agree with you my love.. pantesan aja akting dia makin kesini makin bagus..)

JKS mengatakan bahwa dulu ia adalah orang yg terlalu memikirkan apa yg menjadi pandangan orang lain terhadap dirinya. 

“Tapi saya mengerti, Di dunia ini tak hanya aktor, ada seniman dan selebritis lainnya (beautiful people). Daripada menghabiskan waktu dan tenaga untuk menonjolkan diri di tengah selebritis, saya lebih memfokuskan diri saya sesuai identitas saya sebagai actor dan meningkatkan kemampuan akting saya”




Tapi JKS tak hendak mengabaikan usaha untuk menjaga penampilannya.
“Terkait image, Saya serahkan sepenuhnya pada hairstylist dan konsultan-image untuk menentukan. Tpai jika setelahnya saya malah terlihat jelek, yah..Saya akan bunuh mereka..hahahah” JKS tertawa . Memang sesi interview berjalan hangat, penuh canda tawa.
Terhadap dunia entertainment di Korea yg penuh gejolak dan dipenuhi idols baru yg tak hanya beredar di dunia musik, namun juga berkiprah di dunia akting, JKS memiliki sikap yg menarik

(ku rasa ini pelajaran menarik untuk kita semua dalam menyikapi persaingan : memahami potensi diri….salute to JKS..)

“SAya tetap berusaha meningkatkan kemampuan, terutama mempertahankan yg telah saya miliki untuk kedepannya. Saya harus memperhatikan penampilan: pakaian, gaya rambut, aksesories.. yah tentu hal-hal itu harus dipikirkan dan mungkin dengan cara  yg tidak berlebihan. Dibanding itu semua (penampilan fisik), citra yg keluar dari dalam diri saya jauh lebih penting. Dan ini bukan hal yg bisa dilakukan/ditiru dari orang lain. Ini hal yg harus saya ciptakan sendiri”

(..well.. inner beauty + supergood looking..hmm..that will get those girls , noona..even ahjumma..hehehe.. )

Dan kita semua sudah tau JKS sudah melaunching albumnya “Let Me Cry” 27 April kemarin. Ini membuat impiannya menjadi musisi mulai berada pada jalurnya. JKs memiliki pandangan tentang menjalani karir musisi dan aktornya secara bersisian.

“Menjalani kehidupan sebagai actor ataupun penyanyi, itu semua adalah cara mengekspresikan diri saya. Hak prerogative dari setiap pekerja seni. Daripada berfikir untuk memilih Akting atau bernyanyi untuk mengungkapkan perasaan saya, Saya lebih berfokus untuk menyampaikan perasaan terdalam saya dan mampu menggerakkan hati setiap orang (yg menyaksikan). Saya Ingin menjadi pekerja seni yg seperti itu” 

(betul juga..apapun media-nya.. akting atau lagu.. yg paling penting adalah kemampuan menggerakkan emosi penonton..itulah seni yg mahakarya…)


 
Setelah sesi serius, akhirnya kita kembali sadar bahwa JKS adalah pria 24 tahun yg memiliki hobi sama dengan pria-pria seusianya : MOBIL

“Berapapun umurku nanti, saya berharap mobil-mobil itu tetap menjadi mainan yg menyenangkan untuk Saya” JKS menceritakan Porsche berwarna beige yg dibelinya 2 tahun lalu. Ia begitu mencintai mobilnya, dan mengatakan

 “ Sampai Saya tua, saya tak akan mau menjualnya…. SAya akan merawatnya dengan baik.  Saya akan mempertahankan keciantaan saya terhadap mobil saya sampai saya tua. Saya ingin hidup bahagia dengan mobil saya.  Di usia tua nanti, mobil itu akan menjadi symbol kesuksesan saya. Saya ingin menjadi -oh-ji-san (paman) yg ganteng –tampan-berseri-seri..”

( Oke deh sayangku..kita hidup bahagia berempat..kamu-aku-suni-mobil… wkwkwk.. cowok emang posesif banget kalo ngomong kendaraan..ga di korea..ga di indo..sama deh )

Kecintaannya terhadap akting dijelaskan dengan kalimat kuat di akhir sesi interview
 “Saya ingin membawa naskah terakhir saya ke peti mati saya.  Daripada sekedar menjadi bintang saya ingin menjadi Aktor Bintang ” (superstar diantara aktor-aktor) 

(Arti kalimat itu adalah JKS ingin berkarir di dunia akting sampai akhir hayatnya dan mencapai prestasi tertinggi di dunia akting..)

 Sumber :   Jap magazine, AERA Mook article  via JKSForever
English Translation: tenshi_akuma & Aphrael77

No comments:

Post a Comment