Friday, December 16, 2011

Heading To The Ground (Part 3 -end )

 
Bong Gun menceritakan ini pada Yoon ji. Yoon ji mendukung bila Bong Gun pergi ke Liga jepang. Bong Gun adalah kepala keluarga dan mendapat penghasilan besar adalah hal yan gbaik untuknya. Tanpa sepengetahuan Bong Gun Yoon Ji meminta agar Hae Bin tak menghalangi Bong Gun, karena ini demi kebaikan Bong Gun. Hae Bin  kecewa, karena Bong Gun tak mengatakan ini padanya. 



Hae Bin mendatangi Bong Gun, dan mengatakan ia akan membatalkan kontraknya, Bong Gun sebaiknya pergi ke Liga jepang karena tawaran ini sangat baik untuk karirnya. Bong Gun kecewa dan menuduh Hae Bin memperoleh uang sebagai kompensasi pembatalan kontrak. Mereka bertengkar lagi.

Malam itu keduanya mendapat sms untuk datang ke aula SMA. Di aula itu telah menunggu 3 gadis pelajar, fans Bong Gun. Mereka mengadakan fans meeting. Tapi ternyata fans meeting itu illegal karena tanpa sepengetahuan pihak sekolah. Saat penjaga sekolah memergoki mereka semua melarikan diri. Bong Gun menarik tangan Hae Bin, bersembunyi. 

Bon Gun lalu mengantar Hae Bin pulang. Dijalan mereka bertengkar lagi saat membahas isu transfer ke liga Jepang.  Bong Gun menarik lengan Hae Bin dan memaksanya menjawab pertanyaan



BG: “Katakan jujur..mengapa kamu begitu mudah menyerah…menyuruhku ke Liga Jepang..apakah kamu benar-benar menghendaki saya pergi ke Liga Jepang. Apakah kamu suka kalo saya pergi kesana?”

HaeBin berusaha mengalihkan pandangannya, hatinya berdebar. Jarak wajah mereka begitu dekat

HB: “Tidak…”

BG: “ Lalu kenapa….kamu  menyuruhku kesana…. Jawab dengan juur, bagaimana perasaanmu padaku..apakah hanya aku saja yang berdebar saat bertemu denganmu…apakah hanya aku saja yang selalu terbayang-bayang wajahmu? …apakah kamu tidak bisa melihatku sebagai lelaki?? “

HB: “aku sudah bilang..untuk banyak yang harus kau lakukan untuk dapat dilihat sebagai lelaki…”

Bong Gun semakin mendekatkan wajahnya. Hae Bin memberanikan diri melihat mata Bong Gun yang menatap dirinya dengan tajam. Bibir Bong Gun terasa semakin dekat. Hae Bin terlihat bimbang. Bagaimanapun juga ia adalah agen sport yang harus menjaga atlitnya agar tetap fokus pada pelatihan. Sesaat kemudian Hae Bin menatap Bong Gun dan memejamkan matanya dan....


*oowhh….finally…I’m getting crazy for the tension between these lovebirds….

Setelahnya Hae Bin bergegas memasuki apartemennya. Tak lama Bong Gun mengikuti dengan membawa vitamin. Bong Gun menyadari hae Bin cegukan. Dan itu pasti karena Hae Bin gugup setelah ciuman tadi. Bong Gun berjalan mendekati Hae Bin. Hae Bin diam terpaku, berfikir Bong Gun hendak menciumnya lagi. Hae Bin berdebar dan menahan nafas saat Bong gun mendekatkan wajahnya. Kini bibir Bong Gun hanya beberapa centi dari bibir Hae Bin. 

“Nah, sekarang cegukannya telah berhenti…aku sebaiknya pulang sekarang. Selamat beristirahat. Jangan lupa mengunci pintu ” ujar Bong Gun meninggalkan Hae Bin yang masih mematung. 

Ternyata Bong Gun sengaja membuat Hae Bin berdebar dan menahan nafas agar cegukan nya hilang. Dan Bong Gun tahu dengan tepat caranya…(heehehe..)

Hae Bin yang akhirnya pulih dari kagetnya mengatakan ia akan menganggap peristiwa tadi tak pernah terjadi karena karir Bong Gun baru dimulai dan ia harus fokus berlatih . Hae Bin tak ingin Bong Gun memiliki masalah lagi. Bong Gun kecewa mendengarnya.
  
Di asrama,teman sekamar Bong Gun menemukan proposal itu di lantai. (sepertinya ada yang sengaja menaruhnya di lantai). Dan Soul FC menjadi heboh. Bong Gun dipanggil untuk menjelaskan masalah.  Bong Gun mengatakan ia telah menolak, bahkan ia bersedia menghadirkan si sport agent. Sport Agent akhirnya datang ke hadapan pelatih. Tapi ia malah memutarbalikkan fakta. 

Sport Agent itu mengatakan pada awalnya Bong Gun lah yang mendatanginya mencari kemungkinan pindah ke liga Jepang. Dan setuju dengan penawaran klub Jepang, dan saat semua kesepakatan telah matang Bong Gun berubah pikiran karena ingin bayaran yang lebih besar lagi, ahirnya klub Jepang itu merasa dipermainkan dan mundur. Pelatih pun murka dan menampar Bong Gun dan memecatnya . Sia-sia saja usaha Bong Gun untuk menjelaskan kebenaran.

Bong Gun curhat pada yoon Ji. Ia menduga ini adalah akal-akalan SeungWoo lagi.  Tapi Bong Gun tak memiliki bukti. Yoon ji menemui Hae Bin menceritakan yang sebenarnya tentang penawaran dari sport agent, kecurigaan mereka pada Seung Woo dan kejadian dipenjaranya Bong Gun karena Seung Woo. Hae Bin terkejut.

*Flashback..*

Saat wisuda sebagai yang terbaik di almamaternya, Seung Woo merayakan dengan mabuk-mabukan bersama temannya. Dalam perjalanan pulang, SeungWoo tanpa sengaja menabrak seseorang hingga mati.  Seung Woo kabur dari TKP. Sampai di depan rumah, ia bertemu Bong Gun yang menggendong Byul Ji, yang sedang demam tinggi. Dan karena Seoul beda dengan Jakarta, disana tidak ada angkot, ojek atau taksi yang bisa di stop di sembarang jalan. Jam operasional bis pun terbatas. Karena sudah larut malam, dan tak ada kendaraan, Bong Gun nekat meminjam mobil Seung Woo untuk ke RS.  

Esok paginya, dari CCTV (yak, di korea di jalan, di pasang CCTV untuk keamanan penduduk, akhirnya polisi bisa mengenali nomor mobil pelaku tabrak lari.  Seung Woo yang didatangi mengelak. Ayah Seung Woo mengatakan mobil Seung Woo sejak semalam menghilang.  Pada saat yg sama Bong Gun tiba di depan rumah Seung Woo untuk mengembalikan mobil Seung Woo. Ayah Seung Woo lantas menuduh Bong Gun mencuri mobil dan melakukan tabrak lari. Bong Gun menjelaskan kejadiannya, tapi Seung Woo hanya diam (menyelamatkan dirinya sendiri) dan akhirnya Bong Gun yg ditahan.  Tak lama ayah Bong Gun terkena serangan jantung dan meninggal.

************

Berita dipecatnya Bong Gun, tak memberi pilihan pada Hae Bin selain memohon pada presiden Soul FC untuk membatalkan keputusan. Hae Bin datang memohon sebagai anak, ia menceritakan Bong Gun nyaris kehilangan nyawa saat menyelamatkannya . Ayah Hae Bin akhirnya setuju mengembalikan posisi BongGun dengan syarat Hae Bin tak lagi menjadi Sport Agent, dan mulai berkonsentrasi menangani bisnis keluarga. Hae Bin dengan terpaksa menyetujui.

Bong Gun gembira karena bisa kembali ke timnya, sampai Seung Woo mendatanginya dan mengatakan Hae bin adalah putri tunggal presiden Soul FC yg kini mengorbankan cita-citanya demi Bong Gun dan semua akan lebih baik jika Bong Gun menghilang. Bong Gun terkejut (selama ini Hae Bin merahasiakan identitasnya sebagai putri pemilik Soul FC pada semua orang termasuk Bong Gun) ia bergegas mencari Hae Bin, meminta kepastian. Dan Bong Gun bertekad mengubah keputusan ayah Hae Bin agar ia tetap dibolehkan menjadi agennya.


Di depan Ayah Hae Bin, Bong Gun berlutut dan berjanji akan membuat Soul FC lolos ke 6 besar klasemen diakhir musim. Bila ini tercapai , Bong Gun meminta Ayah Hae Bin tetap mengizinkan Hae Bin menjadi sport agent nya. Bila gagal , maka Bong Gun akan pergi dari Soul FC. Ayah Hae Bin menyetujui. 

Kabar Hae Bin adalah putri tunggal presiden Soul FC membuat  terkejut semua orang. Teman sekamar Bong Gun sekarang mendekati  Bong Gun supaya mengenalkan mereka pada teman-teman perempuan Hae Bin. (heeeee….)

Sementara itu keluarga Bong Gun heboh karena nenek menghilang. Mereka lebih kaget lagi karena nenek memberikan uang begitu banyak ke Rekening Bong Gun. Nenek ingin agar Ibu Byul Ji memulai usaha restaurantnya sendiri dan Boong Gun memanfaatkan  uang itu untuk kebahagiaannya sendiri. 

Seung Woo yang mengetahui hal ini melihat kesempatan untuk kembali menjatuhkan Bong Gun. Disebarkannya isu di internet bahwa Bong Gun dengan sengaja memanfaatkan perempuan tua yang telah pikun untuk mengeruk hartanya. Bong Gun melakukan jumpa pers dan bersumpah tak akan menggunakan uang itu sampai nenek ditemukan kembali. Bahkan biaya operasi dan rumah sakit Byul ji akan ditanggungnya sendiri.

Hae Bin membela Bong Gun di hadapan Seung Woo, dan meminta maaf karena menyadari semua kesulitan Bong Gun dikarenakan Seung woo yang cemburu. Hae Bin meyeka darah di wajah Bong Gun dan memeluknya..

Hae Bin ingin membersihkan nama Bong Gun, keduanya berniat membuat Seung Woo mengakui kejadian tabrak lari itu. Kedua nya mendapat kesempatan saat Seung Woo berdebat dengan Bong Gun. Seung Woo yang tak tahu Hae Bin berada didekat situ, merekam pembicaraan mereka, mengakui semuanya.  Bong Gun yg emosi, meninju Seung Woo. Keduanya berkelahi, sampai Hae Bin datang memisahkan. 

Esoknya Bong Gun datang ke sesi latihan dengan wajah penuh luka. Tapi teman sekamarnya membelanya, mengatakan bahwa Bong Gun jatuh dari tempat tidur dan tertimpa buku dan alat tulis miliknya.
Sedangkan Hae Bin mendatangi kantor kepolisian untuk melaporkan Seung Woo.  Seung Woo meminta maaf pada Hae Bin dan beralasan  bahwa Hae Bin pernah mengatakan "memiliki salah adalah hal yang lumrah" .  Tapi Hae Bin merasa Seung Woo tak layak dimaafkan karena Seung Woo tidak pernah menyesali perbuatan  jahatnya.

*yeah..you go girl!! berbuat salah emang manusiawi, tapi klo di  tdk menyesali kesalahannya (malah diulang-ulang..)  itu bukan manusia namanya...


Pertandingan terakhir musim itu akhirnya tiba. Presiden klub hadir di lapangan , menyaksikan secara langsung.

Dan Bong Gun berhasil mencetak GOl, Soul FC memenangkan pertandingan dan memantapkan posisi Soul FC di 6 besar klasemen liga Korea.

Bong Gun menarik tangan Hae Bin dan mengatakan Hae Bin tak boleh protes dengan apa yg akan ia lakukan.
Di depan penonton, wartawan dan seluruh tim, Bong Gun memeluk Hae Bin.. Memutar-mutar tubuh gadis itu dalam gendongannya...dan ...

Mereka berdua jatuh di rumput..

* ahahah... Hae Bin perlu diet..


Seusai pertandingan Hae Bin menunggu di luar stadion yang sudah gelap dan sepi.  Tak lama Bong Gun keluar. Hae Bin menggenggam jemari Bong Gun, dan mereka berjalan sambil bergandengan tangan..








epilog..

Hae Bin bahagia karena berhasil mempertahankan pekerjaannya,
Bong Gun bahagia karena berhasil mewujudkan kemenangan tim sekaligus mempertahankan Hae Bin (kini kekasihnya) tetap menjadi sport agentnya. 

Ayah Hae Bin berkata ia  bangga karena Hae Bin, sama seperti dirinya pandai dalam menilai seseorang (memilih Bong Gun sebagai atlit ..). hubungan Hae Bin dan ibu tirinya juga membaik..

Yoon ji yang melihat dari rumah ikut berbahagia, kini ia mulai melupakan cintanya pada Bong Gun, dan menyadari ia mulai sedikit tertarik pada Lee Dong ho yang selama ini mengejarnya…(I’m so happy for you Yoon Ji..)

Dong ho tak pututs asa untuk mengembalikan staminanya. Ia berlatih keras dan meneruskan pengobatannya di Jerman. Ia berjanji akan selalu berkomunikasi dengan Yoon Ji. Yoon ji menyambutnya dengan bahagia.

Dan Seung Woo?.. dipecat dari Soul FC dan memasuki masa gelap dalam hidupnya dengan polisi mengisi sebagian besar jadwal hariannya…

-the end-

What I wanna SaY...

Hubungan Bong Gun-Hae Bin masih rada menggantung...jadian engga sih.. Tapi klo ga jadian, mungkin lebih baik, supaya Bong Gun bisa lebih fokus berlatih, dan mencapai cita cita mereka berdua :  berlaga di liga eropa.. Sepertinya Hae Bin, bersikap "menolak" Bong Gun, bukan karena ia tak merasakan hal yang sama. Tapi lebih ingin Bong Gun memiliki karir yang mantap tanpa direpotkan masalah lagi. Bong Gun sudah memiliki banyak masalah di karirnya.

Yoon Ji mulai membuka hati untuk Dong Ho..its a good thing.. kata pepatah.."Dicintai rasanya jauh lebih indah dibanding mencintai"..Mencintai itu seringnya melelahkan, apalagi bila yang dicintai tak membalas cinta kita (malah mencintai orang lainnya..parah banget). Dan Dong Ho memiliki banyak hal yang sesuai checklist "kriteria cowok idaman" ala Yoon ji. Belum lagi ibu Yoon ji yang terlanjur suka pada Dong Ho. Dan Dong Ho, yang tampan,  memiliki perasaan yang terbukti tulus pada Yoon Ji.. so what else..why not?

Seung wo...hmmm.. seandainya ada cuplikan adegan Seung Woo di penjara...this will make the perfect end..


 
*i'm making this recap..in the middle of my "life-big-decision" that i will have to do it tomorrow morning...
May Allah with me..  people..wish me luck ya...

No comments:

Post a Comment