Friday, August 5, 2011

Protect The Boss Episode 1



Adegan dimulai dengan perkelahian remaja.  No Eun Seol dan teman-teman ceweknya melakukan penyerbuan ke dalam gudang, menghajar berandal sekolah yg meneror mereka.  No Eun Seol cs berhasil membuat mereka kapok dan keluar dari gudang dengan senyum kemenangan.

Beberapa tahun berlalu sejak masa SMA, kini No Eun Seol berjuang keras untuk menjadi orang yg baik. Ia menyesali kehidupan SMA nya yg “jagoan”, tapi masa lalu kan tak bisa berubah, karenanya ia kini berjuang sebaik mungkin untuk menjadi orang yg baik.

 Ia melanjutkan pendidikan di Universitas. Tapi saat jadi mahasiswa pun No Eun Seol yg memiliki kepedulian social yg tinggi , kembali aktif memperjuangkan teman-temannya dengan menjadi aktivis. Ia memprotes kebijakan kampus ttg uang SPP yg tinggi dan memperjuangkan kenaikan upah minimum bagi siswa yg melakukan part time-job di kampus. No Eun Seol belajar menjadi pemimpin bagi rekan-rekannya. No Eun Seol sangat berfokus untuk menjadi siswa teladan, karena itu walaupun hatinya berdebar saat ada seorang pria yg “nembak” dia dengn seikat mawar, No Eun Seol terpaksa menolaknya, ia menganggap itu akan mengganggu belajar-nya. 


Adegan beralih ke Cha Ji Heon yg sedang duduk dalam lingkaran bersama beberapa pria lain dalam sesi treatment psikiater. Mereka semua menggunakan piyama Rumkit, dan secara bergantian berdiskusi tentang hal-hal yg menakutkan bagi mereka. Giliran Ha ji Heon untuk bercerita. Ia lalu melepas masker dan kacamata hitam yg digunakan, dan menolak menjawab. Ha Ji Heon langsung pergi.

Sang dokter menjelaskan ia menempatkan ji heon dalam sesi treatment itu karena Ji Heon menolak mengkonsumsi obat. Ji Heon dengan marah mengatakan sekarang phobianya bertambah. Melihat tissue bekas pakai yg tercecer di lantai, ia langsung panic. Padahal sebelum sesi treatment itu , ia tak mengalami phobia ii, namun setelah mendengar pasien-pasien lain berbicara tentang phobia mereka Ji Heon merasajenis phobia yg diidapnya bertambah.
*qeqeqe…..

Sepertinya Ji Heon memiliki phobia terhadap kuman, saat ia berjalan keluar dari ruang dokter, sekertaris nya menyemprotkan disinfektan di tangannya.


Eun Seol yg telah lulus, kini bekerja di restoran.  Dan ia sedang melompat bahagia saat memperoleh telepon dari interview terakhirnya. Ia memperoleh pekerjaan itu.


Sementara itu  Ji Heon tiba di kantor, untuk memberikan presentasi didepan para eksekutif, termasuk presiden direktur yg tak lain adalah ayahnya. Ji Heon membahas mengenai era smart-phone, tapi presentasi tak berjalan lancar, Ji Heon berkali-kali berhenti dan melewatkan beberapa kalimat. Tiba-tia ia melihat para peserta meeting lainnya, menjadi gelisah dan bingung

Presdir meminta Ji Heon melanjutkan, tapi ini malah semakin membuatnya bingung. I atak dapat melanjutkan dan berlari keluar ruangan, dengan alasan karena keterbatassan waktu, ia hanya mempersiapkan sejauh ini. PresDir berteriak agar Ji heon menyelesaikan presentasinya, tapi Ji heon keburu lari keluar. Ia mendengar Cha Moo Won melanjutkan sesi presentasi yg ditinggalkannya.



Ji Heon kembali ke ruangan, meminta sekertarisnya membatalkan semua janji hari itu, dengan alasan ia kelelahan . Sekertarisnya berkomentar Ji Heon tak melakukan apapun, bagaimana mungkin ia merasa lelah. Ji Heon kesal dengan sindiran sekertarisnya.


Eun Seol datang di kantor barunya. Ia kecewa karena kondisi kantor yg kumuh, ditambah bos barunya yg ternyata mata keranjang, memandangi dirinya dan rekannya –sesama karyawan baru,  dengan tatapan genit. Bosnya itu juga ternyata “rajin menjamah” membuat No Eun Seol merasa risih.

Ji Heon, dan sekertarisnya bertemu dengan presdir, buru-buru Ji Heon berlari menuju lift diikuti sekertarisnya. Tapi presdir berhasil mengikuti masuk ke dalam lift.
Presdir benar-benar marah karena kegagalan Ji heon saat presentasi. Pertengkaran mereka berakhir dengan Presdir memukuli Ji Heon.

Lucunya sekertaris Presdir , bukannya memisahkan ayah-anak itu,  malah meminta sekertaris ji Heon membungkuk dan ia naik ke atas punggung nya untuk menutupi kamera lift yg merekam kejadian ini. Sepertinya ini sudah sering terjadi, karenanya san gsekertaris telah terlatih refleksnya, menutupi kamera.
*qeqeqe…bener” sekertaris yg bisa diandelin…

Saat lift hampir sampai, sekertaris presdir memberitahukan keduanya untuk bersiap. Presdir dan Ji Heon tergesa-gesa merapikan pakaian dan rambut masing-masing sebelim melangkah keluar, hingga orang yg melihat tak menduga samasekali bahwa keduanya terlibat pertengkaran di dalam lift. Ji Heon meledek presdir dengan mengatakan “sudah selesai..sudah selesai”, dan Presdir yg tambah marah mengancam akan mencoret Ji heon dari daftar keluarga (semacam kartu keluarga)


Sekertaris  Ji Heon berkata, dulu ia beranggapan chaebol generasi kedua adalah hal terbaik di dunia. Tapi setelah bekerja untuj Ji Heon selama 3 bulan, Ia berubah pikiran. Menurutnya benarlah kata pepatah “kekayaan tidak  akan bertahan dalam 3 generasi”. Ji heon berkomentar pendek “ Saya bukan generasi chaebol kedua, tapi yg ketiga”
Ji Heon menghadiri pertemuan bisnis di sebuah room salon untuk mewawancarai seseorang, karena ayah Ji Heon-mr.presdir menginginkan Ji Heon merekrut karyawan baru..

Beberapa gadis menempel di lengan Ji Heon, dan dengan kasar Ji Heon meminta AC dimatikan. Karena gadis-gadis itu nampaknya kedinginan, hingga mereka menempel di lengan Ji Heon. Ji Heon memang merusak suasana akrab dalam meeting itu.

Di room-salon yg sama, Eun Seol sedang menghadiri welcoming party untuk karyawan baru. Bosnya yg mata keranjang mulai merayu Eun Seol. Tapi Eun Seol menolak, bosnya jadi tersinggung dan melemparkan isi gelas minumannya ke wajah Eun Seol.


Eun Seol tidak terima diperlakukan spt itu, Ia mengikuti boss nya ke toilet pria. Dan menyebut bossnya tak bermoral dan mendorongnya. Bossnya terduduk di lantai toilet, memukulnya beberapa kali dan mengikatnya di washtafel.

Eun Seol mengancam, bila bossnya berani menggoda perempuan lemah tak berdosa, dia akan menghajarnya. Bossnya yg ketakut bertanya Eun Seol sebenarnya siapa, Eun Seol menjawab dulu ia adalah jagoan terkenal, tapi kini ia telah tobat dan berusaha keras bekerja dengan baik untuk masa depannya. Eun Seol  mengatakan , Ia takkan tinggal diam bila pria seperti bossnya menghancurkan kesempatan yg diperolehnya

 
Ji Heon meninggalkan area pertemuan dan saat berjalan keluar, ia bertabrakan dengan Eun Seol. HP Ji Heon jatuh dan karena phobia kuman- nya , Ji Heon menolak menyentuh lantai, hingga ia tak bisa mengambil HP nya. Sambil berlalu Eun Seol meminta maaf. Tapi Ji Heon yg kesal memanggil Eun Seol “cewek sanggul, hey!!”  (bun-head) lalu menyuruh Eun Seol mengambil HP nya yg jatuh..

Eun Seol mengambil hp nya, tapi tak langsung dikembalikan, Eun Seol meminta Ji heon meminta maaf padanya juga, karena mereka bertabrakan satu sama lain. Mereka mulai bertengkar saat gangster suruhan boss Eun Seol muncul. Gangsters itu akan membalas perlakuan eun Seoul yg memukuli bosnya di toilet. Eun Seol melawan, sebuah sepatunya terlepas, dan ia menggunakan sepatu lainnya sebagai senjata memukuli gangster itu, lalu melarikan diri


 Ji Heon yg hanya menyaksikan dengan terkejut terlambat menyadari situasinya. Kini tinggal ia di tempat. Gangster berfikir Ji Heon adalah teman Eun Seol dan mulai memukulinya .  Ji Heon mencoba melawan, tapi sia sia.


Ji Heon, berdarah-darah dan memar, menemui sekertarisnya sambil menenteng sepatu Eun Seol yg tertinggal. Ji Heon bertnya pada sekertarisnya yg terkejut, apakah sekertarisnya itu melihat perempuan gila berambut gelap dan menggunakan hanya 1 buah sepatu berlari kearahnya. Sekertarisnya tak melihatnya.

Ji Heon ngamuk karena sekertarisnya tak segera muncul setelah dipanggil.ji Heon menyerahkan sepatu itu pada sekertarisnya dan memintanya mencari pemiliknya. Sekertarisnya berkomentar “ ini tak seperti pangeran mencari Cinderella”. Ji Heon kesal dan melarang sekertarisnya masuk dalam mobil bersamanya sebelum ia menemukan perempuan itu.


Sementar itu Eun Seol merasa benar-benar kacau dan ia mengunjungi teman geng SMA nya yg kini bekerja sebagai pegulat wanita. Temannya ini begitu hebat , mengalahkan pria-pria yg mjd lawannya di ring.

Kedua gadis duduk di luar , Eun Seol curhat tentang perasaan irinya pada orang-orang yg bekerja di perusahaan besar. Temen Eun Seol  membesarkan hatinya bahwa orang-orang itu juga punya masalah, kondisi kerjanya yg buruk dan menjalani hidup seperti robot. Ia menyemangati Eun Seol untuk tetap tegar dan bersemangat , tak membiarkan lawannya menang. Suatu saat ada perusahaan besar yg akan mengangkat Eun Seol jd karyawan mereka. Eun Seol kembali gembira


Di rumah Ji Heon, nenek Ji Heon menasihati ayah Ji Heon –mr presdir, sementara sang ayah main game (wkwkwk..). Nenek merasa kesal karena ayah memukuli Ji Heon . Menurut nenek, Ji Heon berjiwa pemberontak karena ayah sering memukuli karenanya ayah harus introspeksi.


Ji Heon pulang ke rumah, dan ayah telah menunggunya untuk meminta maaf telah berlaku kasar pada Ji Heon siang ini.   Ji Heon berusaha menyembunyikan wajahnya, ayah mengira ji Heon marah padanya. Tapi saat Ji Heon memalingkan wajah ingin menjelaskan, ayah melihat luka di wajah Ji Heon. Ji Heon berkata “terjadi peristiwa, karena seorang perempuan….”

Ayah beranggapan “perempuan” berarti “ masalah karena kekasih”. Ayah kecewa  karena Ji Heon kalah dalam pertengkaran dan dipukuli. Ayah merasa, Ji heon hanya mewarisi wajahnya saja. Ayah meminta orang uruhannya menemukan sekertarisnya, dan bertanya siapa yg memukulinya. Ayah merasa kehormatannya diinjak-injak mengetahui anaknya dipukuli gangsters. Dia lalu memukuli gangsters itu sambil mengancam mereka untuk tak menyentuh Ji heon lagi.

 
Ayah hadir dan berceramah dalam sebuah pesta penganugerahan  Award. Ia menerima award “Bussinessman of the Year" dan berceramah tentang pentingnya memberikan rasa hormat dalam setiap kegiatan bisnis.

Di pesta, ayah ngobrol dengan kakak iparnya, ibu Moo Woon. Merka saling member selamat telah sukses menjalankan bisnis, menjadikan keluarga mereka konglomerat. Ibu Moo Woon berfikir seandainya suaminya belum mati, keadaan mungkin .


Sekertaris Ji Heon yg sedang mabukberbicar adi telepon, mengomentari betapa “terhormatnya” businesman macam presdir dan Ji Heon, yg tak lebih dari seorang gangster. Hanya karena Ji Heon dipukuli sedikit oleh gangster, presdir membalas menghajar gangster. Tapi ternyata seorang wartawan mendengar pembicaraan ini, dan memancing sekertaris untuk bercerita lebih lanjut. Sekertaris bercerita bahwa dia memiliki backgroungd pendidikan yg tinggi, tapi Ji Heon malah menyuruhnya mencari perempuan gila. 

Tak lama, berita pun menyebar : mr presdir adalah seorang gangster...OMO...


Ji Heon mencoba mencari sekertarisnya, saat Moo Woon mendekat. Moo Woon meminta ji heon memperlakukan orang lain dengan baik, tidak kasar seperti selama ini. Ji heon bukan menanggapai malah berkomentar “Apakah Moo Woon menggunakan make up”. Mo Woon mengatakan penampilan bagus, sangat penting dalam bisnis dan menyarankan ji Heon menggunakan krim wajah. Ji Heon mengelus wajah Moo Woon dan berkata “Moo Woon harus lebih sering menggunakan krim itu”.

 Pesta tiba tiba dipenuhi wartawan yg mencari tahu kebenaran berita “presdir membalas dendam pada gangster yang memukuli anaknya   “ .Moo Woon dan  ibunya tertawa saat melihat berita ini, Nenek  yg melihatnya di rumah merasa bingung dan menutupi wajahnya dengan frustasi.


Ayah duduk di ruang kantornya, dan mendiskusikan tentang penyelidikan kasus gangster ini. Saham perusahaan jatuh, terkena imbasnya, Ayah ingin mencari tahu siaa orang yg membocorkan info ini ayah yg merasa kesal pad a ji Heon mengancam akan menghancurkan Ji Heon jika ayah tak bisa keluar dari masalah ini dengan aman.  


Sekertaris JI Heon akhirnya muncul,  menemui Ji Heon .Ia mengatakan mustahil menemukan perempuan itu karena gangster telah menghilang. Sekertaris mengakui bahwa dialah yg membocorkan info gangster-mr presdir.  Ji heon mengatakan mereka berdua kini dalam bahaya bila ayah tahu hal ini. Ji Heon meminta sekertarisnya mengatur kepergiannya ke luar negri.

Sekertaris yg telah memendam rasa kesal tak tahan lagi. Ia berhenti, dan mengatakan Ji Heon pria payah yg memiliki kepribadian buruk . Ji heon telah sering berganti sekertaris. Dan akan tetap begitu kecuali bila ia merubah sikapnya.


Beberapa saat kemudian, pengadilan memutuskan Ayah ji Heon bersalah dan harus menjalani pelayanan masyarakat selama 2 tahun. Dengan berakting layaknya pria lemah yg sakit-sakitan, ayah didorong keluar pengdilan oleh sekertarisnya, menggunakan kursi roda. Ayah heran mengapa ia harus melakukan pelayanan masyarakat, padahal perusahaannya menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat.

Ji Heon bersiap pergi ke luar negri, di kamarnya ada papan berbentuk tubuh wanita tanpa wajah dan ada tanda Tanya (?) di bagian wajah yg hilang. Itu adalah papan Eun Seol 
 *wkwkwkwk..ada-ada aja nih


Sementara Ayah berada di desa untuk melakukan pelayanan masyarakat. Ia membantu merawat orang-orang tua/sepuh. Mencuci kaki mereka dlsb. Kegiatannya diliput oleh reporter. Ayah menangis karena keadaan memalukan-nya, tapi reporter itu beranggapan Ayah menangis karena penyesalan dan malu karena perbuatannya.


Eun Seol  mencoba mencari pekerjaan lagi. Ia melihat buku tabungannya,, dan berkhayal beberapa angka nol beterbanyan dan mendarat dibukunya…

Eun Seol pergi di salah satu job-interviewnya, DN-Group (perusahaan milik mr presdir ayah Ji Heon). Dalam surat lamarannya ia dengan jujur menulis latar belakangnya dan menekankan bahwa dirinya TELAH BERUBAH . Panel interview terdiri dari beberapa orang termasuk Moo Won. Semu apelamar memiliki kemampuan yg meyakinkan, bahkan mereka bebicara dengan bahasa Inggris selama interview.


Semua pelamar, keculi Eun Seol, diberi pertanyaan. Dan Eun Seol merasa perlu mengeluarkan bakatnya agar dirinya diperhatikan.  Eun Seol mulai berbicara , bertanya mengapa mereka tak mengintervie dirinya. Seorang panel intervie mengatakan mereka mencari sekertaris, dan Eun Seol tak memiliki pendidikan yg sesuai untuk itu


Eun Seol berkata “omong kosong. ..pasti ini terjadi karena saya tidak bersekolah di sekolah unggulan kan?”
Seorang anggota panel interview meminta maaf dan akan memulai sesi interview dengna Eun Seol sekarang. Tapi Eun Seol yg terlanjur kecewa menolak. Ia berkata semua orang di sini memiliki kalifikasi untuk menjadi sekertaris. Eun Seoul pun memiliki kualifikasinya, dan waktunya berharga.  Semua orang memiliki bakat berbeda. 

“Jadi mengapa mereka memanggilnya, jika mereka tak memperlakukannya dengan standar yg sama dengan pelamar lainnya. Bagaimana nasib Korea bila dialankan oleh orang-orang spt ini?” ucap Eun Seol Emosi.. Ia lalu berdiri meninggalkan ruang interview, dengan harga dirinya.

Ternyata Jae Joong..eh , Cha Moo Won menyukai karakter Eun Seoul yg jujur, pemberanai dan terus terang. Ia membaca CV Eun Seol sekali lagi dan tertawa. Moon Woo memutuskan untuk menerima Eun Seoul.


Esoknya Eun Seol mulai bekerja di Group C. Ia diberitahu, maanajer Cha Moo Won yg memutuskan menerimanya . Eun Seol pergi ke kantor sekertaris untuk mengikuti orientasi, tapi semua sekertaris yg ada di sana mengacuhkan dirinya. Eun Seol mencoba bersikap sopan dan mengenalkan dirinya. Ia lalu pergi menemui Cha Moo, yg masih mengingat nya saat interview.
  
Eun Seol ingin mengetahui mengapa ia diterima. APakah ia Nampak seperti cinta pertama Moo Won, atau jangan-jangan moo Won jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap dirinya. Moo Won, dengan tersenyum mengatakan bukan . Ia menjelaskan tentang skandal kekerasan presdir dan ji Heon memerlukan sekertaris baru yg bisa mengikutinyaa. Menurut Moo Won, Eun Seol adalah orang yg tepat untuk itu.

 Ayah berbicara dengan sekertaris kepercayaannya sambil mencuci popok kotor milik para orang tua. Sekertaris ingi menggantikan presdir mencuci popok kotor itu, tapi direktur panti jompo mendekati mereka dan mengatakan presdir harus melakukannya sendiri.
 
Ji Heon diam diam balik ke Korea, ia masuk dalam mobil dan terkejut saat mengetahui nenek duduk di dalamnya. Nenek memaksa Ji Heon untuk ke kantor.

Eun Seol ditugaskan bekerja untuk Ji heon. Ia diberikan meja dan di instruksikan untuk belajar denganmengamati kerja sekertaris lainnya  . Moo Won ditanya oleh sekertarisnya mengapa ia memilih Eun Seol, Moo Won berkata ia ingin Eun Seol loyal padanya karena telah memilihnya, dan Eun Seol adalah gadis yg cute.



Ji Heon tiba di kantor, ia berjalan melewati Eun Seol yg mengenalkan dirinya sebagia sekertaris ji heon yg baru. Wajah Eun Seoul berubah kaget, saat mengetahui bosnya adalah Ji Heon (org yg bertengkar dengannya di room-salon ). Ji Heon tak menyadari bahwa Eun Seol adalah “Cewek sanggul”. Ji heon  mengamati wajah Eun Seol dengan seksama










cr pict.: Ockoala


 RELATED RECAPS POSTS :

Casting Protect The Boss

2 comments:

  1. Pemerannya namanya siapa aja unnie? kok ga ada keterangannya?. trimakasih

    ReplyDelete
  2. pemeran udah dibahas di posting sebelumnya
    judul posting:

    Drama Protect The Boss Menggantikan City Hunter

    http://dramaseoul.blogspot.com/2011/08/drama-protect-boss-menggantikan-city.html

    ReplyDelete