Eun Seul berjalan keluar dari area Viking Ship mendekati ji heon. Tapi karena terburu-buru tanpa disadari ia menyenggol Na Yoon. Es krim yg dipegang Na yoon tumpah mengenai pakaian Na Yoon. Eun Seol tiba dilokasi Ji heon menunggu.
Sesuai perintah Eun Seul petugas Vikng Ship mengikatkan tangannya erat-erat pada tangan jiHeon. Mereka berikatan tanga selama Eun Seul naik di Viking Ship.
Melihat Eun Seul mendekat, Ji Heon Nampak lega, kini ia bisa melepaskan diri dari ikatan tangannya..
Sesuai perintah Eun Seul petugas Vikng Ship mengikatkan tangannya erat-erat pada tangan jiHeon. Mereka berikatan tanga selama Eun Seul naik di Viking Ship.
Melihat Eun Seul mendekat, Ji Heon Nampak lega, kini ia bisa melepaskan diri dari ikatan tangannya..
Na Yoon yg bajunya menjadi kotor , kini merasa sangat kesal, apalagi ini karena Eun Seul.
Na yooo berjalan mendekati Eun Seul dan menumpahkan eskrim ditangannya ke pantat Eun Seul.
Ji Heon, Eun Seul dan na Yoon memandangi pantat Eun Seul dengan terkejut. Sepertinya Na Yoon merasa menyesal karenatak bisa mengontrol emosinya, tapi ia segera menguasai diri
Na yooo berjalan mendekati Eun Seul dan menumpahkan eskrim ditangannya ke pantat Eun Seul.
Ji Heon, Eun Seul dan na Yoon memandangi pantat Eun Seul dengan terkejut. Sepertinya Na Yoon merasa menyesal karenatak bisa mengontrol emosinya, tapi ia segera menguasai diri
NY : “ooops, omo Maafkan aku, tanganku terpeleset” Eun Seul menawarkan lap pada Eun Seul dan menariknya kembali,
JH :” NA Yoon. Apa yang kau lakukan?!?”
Saat itu moo Won datang mendekat dengan membawa es krim ditangannya. Eun Seul lalu menyambar es krim Moo Won dan menumpahkannya di pantat Na Yoon
Na Yoon berbalik melihat roknya yang kotor. Ia merasa kaget. Moo Won berusaha menahan tawa.
Eun Seul meminta maaf pada Na Yoon, tapi ia membalas ini karena Na Yoon yg pertama melakukannya dengan sengaja.
Eun Seul meminta maaf pada Na Yoon, tapi ia membalas ini karena Na Yoon yg pertama melakukannya dengan sengaja.
NY : “Hey kau…” dengan nada marah
ES : “ Aku punya nama, Eun Seul,” Kedua perempuan ini saling memandang dengan tatapan menantang.
Di toilet percakapan mereka berlanjut sambil membersihkan pantat masing-masing
NY : “kamu yg lebih dulu berlari menabrakku, menumpahkan eskrim di baju ku”
ES : “maafkan aku untuk kesalahan itu, tapi aku tidak melakukannya dengan sengaja, dan kamu melakukannya dengan sengaja”
NY: “ SAya adalah teman wanita bossmu, kami sangat dekat. Kamu harus memperlakukan saya dengan sopan “
Na Yoon berusaha menyelidiki latar belakang keluarga Eun Seul . Ia bertanya apa yg dilakukan keluarga Eun Seul. Eun Seul mengulang pertanyaan Na yoon dengan bingung. Sambil mencoba menerka maksud pertanyaan Na yoon, Eun Seul mengatakan Ayahnya bekerja di lahan, memiliki banyak pengikut dan kadang-kadang Ayah Eun Seul berburu babi di pegunungan.. Na yoon mengartikan sebagai Ayah Eun Seul pengusaha real estate terkemuka yg menikmati kehidupan di alam . eun Seul menjadi bingung.
Ji Heon terkejut dengan kelakuan Na Yoon, Moo Won memberitahu, itu tjd karena Na yoon melihat Eun Seul. Jio heon menyimpulkan Eun Seul menyebabkan orang bersikap diluar kebiasaan bila bertemu Eun Seul. Moo Won mengoreksi, Na yoon melakukan itu karena cemburu. Ji heon bertanya mengapa Na Yoon harus cemburu. Moo Won berkata Eun Seul adalah gadis yg sangat cute..
*ehm..ehm… sudah berapa kali yah Moo Won bilang Eun Seul cute…hmm
Ji Heon menyanggah, dan mengingatkan Moo Won sifat asli Eun seul. Moo Won akhirnya berfikir, bukan eun Seul yg “cute” tapi ji Heon yg “ cute”. JiHeon melotot digoda seperti itu. Mereka mulai adu bahu..
*hadeeh..kek anak sd aje ye..
Akhirnya mereka berempat berkumpul lagi. Eun Seul dan ji heon beranjak pergi. Na Yoon menahan agar ji Heon tetap bersamanya. Na Yoon ingin ji heon mengantarnya kembali ke dept.store atau pulang ke rumah. Ji Heon mengatakan dirinya sedang bekerja. Na yoon menawarkan menemani Ji Heon bekerja, toh sebentar lagi ia akan bergabung di divisi marketing DN Group.
Ji Heon mengatakan mereka tak memberikan pekerjaan begitu saja, tapi melalui wawancara terbuka. Na yoon merasa pasti posisi itu akan jatuh di tangannya, karena ia adalah yg terbaik di bidangnya.
Ji Heon berkata mereka akan bertemu di sesi interview, dan mulai berjalan. Na Yoon berteriak, jika Ji Heon tetap seperti ini, ia akan nekat dan tetap mengganggu Ji heon. Sebenarnya Na yoon niat untuk memasang iklan di Koran yg mengatakan bahwa mereka bertunangan dan akan menikah. Ji heon merasa kesal dengan ancaman Na Yoon, dan berkata na Yoon sudah kehilangan akal sehat.
Na Yoon mengatakan agar JiHeon kembali ke sisinya agar ia bisa normal lagi. Moo Won mengusulkan agar mereka berdua membicarakan masalah mereka. Dan ia akan meminjam Eun Seul seharian karena Eun Seul berhutnag padanya. Ji Heon menolak meminjamkan Eun Seul, karena Eun Seul tak berguna sama sekali.
Moo Won malah berkata “ baguslah, jika Eun Seul tak berguna untukmu, sebaiknya pinjamkan ia padaku, karena aku memiliki kegunaan untuknya”
Eun Seol berdiri disebelah Ji heon dan membelanya. Eu Seul mengatakan bossnya membutuhkan orang yg “tak berguna” seperti Eun Seul agar ia dapat bekerja dengan baik, jika Eun Seul tak ada Ji Heon akan melakukan kekacauan.
Ji Heon membentak Eun Seul dan mendorong Eun Seul ke sisi Moo Won sambil berkata Moo Won bisa meminjam sekertarisnya, kapan saja Moo Won mau. Moo Won tersenyum dan berkata memang Eun Seul harus pergi dengannya karena ia harus membayar hutang. Eun Seol dan Moo Won berlalu dan Eun Seul bertanya hutang apa dirinya pada Moo Won? Moo Won mengingatkan es krim cone nya yg tadi dirampas Eun Seul. Eun Seul tersenyum dan menawarkan untuk membelikan 2 untuk Moo Won.
Ji heon menyaksikan keduanya pergi , Ia merasa tak senang saat Moo Won memberikan jasnya untuk menutupi pantat Eun Seul yg basah.
Di Mansion keluarga Cha, presdir ketahuan oleh nenek saat sedang memantau informasi dari sekertarisnya bahwa Ji Heon mengunjungi taman bermain. Presdir mengomentari nenek yg membuatnya kaget karena telah mengendap-endap seperti ninja
Ji Heon akhirnya tiba di rumah. Ia khawatir saat melihat presdir menunggunya di kamarnya.Ji Heon melarang ayahnya masuk diam-diam ke kamarnya. Presdir mengatakan ada yg harus disampaikan pada Ji Heon. Presdir bertanya apakah Ji heon bertemu Na yoon. Apakah mereka berdua “jalan bareng” lagi. Ji Heon mengatakan hal itu bukan urusan ayahnya, dan hari ini ia pergi dalam urusan kantor.
Presdir memuji Ji Heon telah bekerja dengan baik hari ini. Ji Heon mengancam akan berhenti berusaha menjadi penerus presdir dan tak mau menjalani program persiapan “training suksesor” yg dibuat ayahnya, bila ayahnya bertanya lagi soal Na Yoon. Presdir menjadi marah karena ancaman Ji heon, tapi presdir ingat janjinya pada ji heon untuk tak lagimenggunakan kekerasan. Ia berniat melupakan hal ini, tapi masih merasa emosi, jadi saat keluar ruangna ji heon presdir memukul dan menendang papan poster Eun Seol.
JiHeon berteriak histeris “AYAH..APA YG AYAH LAKUKAN ???? Ayah lalu memperbaiki posisi papan poster Eunm Seul sebelum keluar ruangan dan berkata, jiHeon harus berusaha keras untuk menjadi suksesornya.
Ji Heon merasa sedih melihat papan poster Eun Seul yg terputus di beberapa bagian. Ia mencoba menyatukan kembali menggunakan selotip. Sambil melakukan ini, Ji Heon mengingat dirinya mengikuti Moo Won dan Eun Seul di taman hiburan. Naa Yoon yg membuntutinya bertanya apakah Ji Heon menyukai Eun Seul. JiHeon mengatakan itu tak mungkin, dan membuang selotip ditangannya, tapi ia menjadi khawatir papan poster itu akan copot lagi.
*qeqeqe…. He’s cute…
Sementara itu, Ibu Moo Won menderita sakit perut yg disebabkan stress dan pikiran berat. Ia membuat rencana agar semua orang meragukan Ji Heon. Ibu moo Won akan mebocorkan rahasia suksesor DN Group ke media, hingga semua orang bisa mulai menilai kinerja JiHeon mulai dari sekarang, saat Jiheon masih belum siap. Dan Moo Won, putranya akan menjadi pilihan terbaik untuk DN Group.
Di Taman bermain, Eun Seol dan Moo Won menaiki wahana riam jeram (log-ride). Baju mereka menjadi basah. Moo Won menawarkan saputangan untuk Eun Seul dan Eun Seul berniat mengembalikan jas Moo Won yg tadi digunakan untuk menutupi bagian pantatnya yang basah .Moo Won menolak, tapi ia menyadari kemeja putihnya menjadi transparan karena basah. Moo Won bertanya apakah Eun Seul merasa risih karena hal ini. Eun seul dengan cepat menjawab bahwa ia sangat bisa menerima hal itu.
Eun Seul menjadi gugup, menyadari bahwa jawabannya bisa berarti dirinya menyukai Moo Won terlihat transparant-dengan lekuk tubuh seperti itu. Moo Won menertawai Eun Seul . Eun Seul berusaha meralat, menjelaskan, tapi percuma saja. Eun Seul merasa gugup berada didekat Moo Won, apalagi saat moo Won merapikan rambut Eun Seul, dan membungkus tubuh Eun Seul dengan jas Moo Won. Jas itu dibalutkan dengan ketat di pinggang Eun Seul.
Di apartemen, Eun Seol tak bisa tidur, ia terus memandangi jas Moo wOn yg tergantung di kamarnya . Eun Seul mengingat kejadian hari itu dan mulai khawatir bila Moo Won menganggapnya sebagai gadis asusila karena perkataanya yg berkesan “nakal”. Myung Ran bertanya apakah Eun Seul menyukai pemilik jas itu. Eun Seul mengatakan ia lebih dari suka, perasaannya pada Moo Wo seperti perasaan Myung Ran terhadap won Bin dan hyun Bin (kpop star). Myung Ran mengatakan jika demikian maka perasaan suka Eun Seul adalah perasaan suka pada seseorang yg diluar jangkauan Eun Seul
*hmmm…mungkin seperti perasaan minholovers kepada lee min ho oppa…qeqeqe...
Di kamarnya, Ji Heon berbaring di lantai disebelah potongan papan poster Eun Seul dan berfikir keras. APakah dirinya menyukai Eun Seul. Mengapa. Kenapa sampai suka…dan seterusnya. Ia susah tidur membayangkan ini.
Esok paginya Eun Seol bersiap menuju rumah JiHeon, memastikan JiHeon ke kantor. Ia naik bus yang benar-benar dipenuhi penumpang. Sampai saat turun, sebelah sepatu Eun Seul copot dan tertinggal di bis. Eun Seul berusaha mengejar bis namun sia sia. Ia lalu pergi ke rumah JiHeon dengan sebelah kaki dibungkus plastik hitam Di depan rumah, Eun Seul bertemu presdir, Eun Seul mengucapkan terimakasih karena presdir telah memaafkan kesalahan nya . Eun Seul tak menyadari bahwa sebelum ini presdir belum memaafkannya untuk kesalahannya itu. Presdir bersikap tegas pada Eun Seul dan mengingatkan agar Eun Seul bekerja dengan baik, karena presdir akan selalu mengawasi Eun Seul.
Eun Seol memasuki rumah dan heran karena Ji Heon sudah siap.
ES: “Semalam bisa tidur dengan baik?”
JH: “Kamu pergi ke night club mana semalam? Kamu kehilangan sebelah sepatumu lagi ya?” JiHeon mengamati sebelah kaki Eun Seul yg dibungkus plastic.
ES: “AKu kehilangan sebelah sepatuku di bis tadi pagi. “
JH : “Yah sepertinya itu adalah bakatmu : kehilanga sebelah sepatu. Mungkin kamu harus melamar ke perusahaan pencari bakat, siapa tahu bakatmu ini akan membuatmu sukses”
Eun Seul menggerutu, JiHeon tak pernah naik bis, karenanya ia tak tahu bagaimana rasanya. Ji heon menyadari, jika ia melihat Eun Seul dalam keadaan yg memalukan, perasaannya menjadi senang. JiHeon berterimakasih karena Eun Seul adalah “gadis yg benar-benar gila, tak rapi dan tak tahu malu, yg mengingatkan JiHeon bahwa ia tak akan pernah menyukai gadis seperti Eun Seul”
*duh….kasar banget ya Ji Heon…
Eun Seol heran mengapa ji heon pagi-pagi sudah mengejeknya. Ji heon menawari Eun Seul untuk menggunakan sebuah sepatu di rak . Eun Seul memilih sepatu perempuan tanpa hak. Lalu mereka berangkat ke kantor.
TErnyata berita Ji heon menjadi suksesor di DN Grup menjadi headline media massa pagi itu. Presdir marah, karena hal yg seharusnya menjadi rahasia telah bocor, bahkan ke media massa
Ji Heon dan Eun Seol tiba di kantor. Mereka yg belum mengetahui situasi, merasa heran karena merka diserbu wartawan. WArtawan yang nekat memperoleh berita, eun Seul bergerak hendak melindungi Ji heon namun wartawan lain memepet Eun Seul. Ji heon mendorong reporter itu
menjauhi Eun Seul dan meminta wartawan itu minta maaf pada Eun Seul.
Mereka berdua bergegas masuk kantor. Ji heon segera memeriksa kondisi Eun seul, memastika baik-baik saja. JiHeon melakukannya dengan kaku, ia menaik-turunkan lengan Eun Seul, seperti melakukannya pada boneka. Ji heon saat menyadari tindakannya, mendadak menjatuhkan tangan Eun Seul.
Ji Heon mengatakan agar Eun Seul bersiap mengahadapi kejadian semacam ini mulai sekarang, dan tidak ketakutan. Eun Seul mengatakan kini yang harus dikhawatirkan adalah JiHeon. JiHeon membenarkan, bukan Eun Seul yg harus dipikirkan, JiHeon merasa ia takakakn memikirkan Eun Seul. jiHeon berterimakasih, Eun Seul telah meluruskan pikiran Ji Heon
Eun Seol juga berterimakasih karena Ji Heon melindunginya tadi.Menurut Eun Seul saat JiHeon melakkukan itu ia terlihat sedikit keren . JHeon yg sibuk berbicara, terdiam mendengarkan pujian Eun Seul, ia berbalik dengan wajah bahagia , macam wajah anak kecil yg diberi pujian. Ji heon tersenyum dan Eun Seul membalasnya dengan senyum malu. JiHeon lalu menyadari perasaannya mulai aneh lagi. Ia menggelengkan kepalanya, mengibaskan jemarinya pada Eun Seul sambil berkata ia takkan terpikat pada Eun Seul. Eun Seul kebingungan , tak mengerti maksud Ji Heon
Presdir dengan kesal menyaksikan berita tentang suksesor DN Group. Apapun yg terjadi ia bertekad mempersiapkan Ji Heon sebagai penerusnya, memimpin DN Group. Ia menolak usulan eksekutif dibawahnya untuk menolak semua berita, dan menyatakan JoHeon bukanlah penerusnya. Pemegang saham juga khawatir. Selama ini mereka bisa menerima kebijakan presdir untuk menjadikan Ji heon pewarisnya, namun saat hal ini benar-benar terwujud, mereka takut. Eksekutif itu menceritakan tentang Ibu Moo Won yg mempengaruhi board direeksi agar tak mempercayai Ji Heon.
Para sekertaris menggosipkan hubungan Eun Seul – JiHeon lebih dari sekedar hubungan kerja. Mereka juga berkata Si X-man (JiHeon) tak mungkin menjadi suksesor karena kemampuannya . Eun Seul yg mendengar ini menghampiri mereka dan meminta mereka berhenti bicara spt itu. Para sekertaris berkata mereka bicara begitu bakan tanpa dasar. Dan mereka lihat, Eun seul memang memiliki hubungan boss-sekertaris yg tak biasa dengan Ji heon
Eun seul memperingatkan mereka untuk tak berbicara hal buruk tentang JiHeon. Eun Seul berkata antar dia dan JiHeon hanyalah hubungan kerja. Tak Lebih dari itu. Bahkan menurut Eun Seul, ia tak melihat JiHeon sebagai “lelaki”.
Ji Heon mendengar ini, dan ia kembali kerauangannya dengan kesal. Eun Seol masuk ke ruangan Ji heon dan mengira JiHeon kesal karena reaksi negative public terhadap penunjuan dirinya sebagai suksesor DN Group.
Dengan nada kesal JiHeon mengatakan dirinya baik-baik saja dan ia hanya ingin tidur dan bermain seharian. Eun Seul hendak berjalan keluar ruangan JiHEon, tapi mendadak dihalangi Jiheon dengan berdiri didepannya.
JiHeon memojokkan Eun Seul di dinding. Ji heon mengatakan ID cardnya bernomor awal 1 (nomor untuk karyawan pria) , jadi jika ia bukan lelaki, lalu dia apa?. JiHeon bertanya pada Eun Seul, dengan tatapan kesal.
Eun Seol menyadari bahwa JiHeon mendengar percakapannya dgn sekertari, Eun Seul menuduh JiHeon menguping. jiHeon menyuruh Eun Seul tutup mulut. Pertama Eun Seul mengatakan dia keren tadi pagi, kini ia mengatakan JiHeon bukan lelaki. Eun Seul dinilai tak konsisten oleh Ji Heon. Eun Seol membela diri, hal semacamitu dikatakan karena Ji Heon lalu mendorong dirinya lebih dekat ke tubuh Eun Seul.
Eun Seul bertanya apa yg dilakukan JiHeon. JiHeon menjawab, hal ini tak akan menjadi masalah, karena ia bukan lelaki di mata Eun Seul. JiHeon berkata iapun tak menganggap Eun Seul “Wanita”. Suasana menjadi diam saat mereka saling bertatap mata. jiHeon memegang dadanya, yg terasa berdebar kencang. Akhirnya Eun Seul mencengkeram jiHeon dan mengunci lengannya. Eun Seul mengancam jiHeon supaya tak mengulangi gurauan nya kali ini.
dada JiHeon berdebar kencang.... |
Ji Heon mendesak Eun Seul mengakui bahwa dia merasa deg-degan tadi. Jadi ia minta Eun Seul mengakui bahwa dia melihat JiHeon sebagai “lelaki”. Eun seul mencengkeram JiHeon semakin keras. JiHeon menganggapnya sebagai “Ya”. Eun Seul kesal dan membanting JiHeon ke lantai sambil mengancam agar Jiheon tak main-main lagi dengannya, karena Eun Seul akan mematahkan semua tulang JiHeon. Eun Seul berlari keluar. JiHeon melihatnya dengan tersenyum puas berfikir bahwa Eun Seul sebenarnya merasa senang. Lalu ia tersadar dan bertanya-tanya apakah dirinya mulai gila..
Moo Won dan Na Yoonduduk di halaman kantor sambil menikmati coffee ice dan mendiskusikan kemungkina na yoon menangani divisi marketing. Lalu mereka bicara tentang rencana pernikahan. Moo Won menolak untuk menikah tanp[a didasari cinta. Na yoon heran dan bertanya mengapa Moo Won menolak. Moo Won juga heran meengapa na Yoon begitu peduli hal ini, padahal Na Yoon jg tak ingin menikah dengan moo Won.
*sepertinya na yoon ingin agar Ji Heon cemburu karena berita ia akan menikah dengan moo Won, sepupunya.
Tiba-tiba mereka berdua melihat Eun Seol berlari keluar dan mulai menggerutu dengan rasa frustasi. Eun Seul mengambil kaleng kosong di tanah, melempar dan menendangnya jauh untuk melepas emosinya. Moo Won melihatnya terkagum-kagum dan Na yoon kaget. Saat Eun Seul menendang kaleng kedua, kaleng itu terbang jauh....daaaan..mengenai dahi Na Yoon
*kkkkkk….apes bener nasib Na Yoon
Eun Seol melihat dengan ngeri dan berlari mendekati Na Yoon yg kesakitan, bertanya apakah na yoon baik-baik saja. Na Yoon dengan menangis bertanya mengapa Eun Seul melakukanini padanya.
Moo Won memeriksa dahi na Yoon dan mengatakan dahinya baik-baik saja, tak terluka sedikitpun. Na Yoon bersikeras bahwa dahinya luka. Eun Seol berusaha menjelaskan bahwa ia tak sengaja. Jika ia sengaja, ia tak mungkin akan mengenai dahi Na yoon dengan tepat. Eun Seul mempersilahkan na yoon membalasnya, Moo Won mulai terbahak.
Eun Seol danMyung Ran berbelanja di supermarket. Mereka bertemu mantan sekertars jiHeon yg lama. LElaki itu ingat ancaman Eun Seul, dan berniat pergi. Tapi Eun Seul menyapanya dan menceritakan semua rahasianya kini telah terbongkar. Lelaki itu mendoakan agar Eun Seul sukses sebagai sekertaris JiHeon
Ji Heon pulang dan melihat nenek sedang curhat pada anjingnya, tentang sepatunya yang hilang dan bertanay siapa yg mungkin mencurinya. . JiHeon mengendap-endap berusaha agar nenek tak melihatnya dan saat ia sampai di kamar ia mulai memikirkan kejadian nya bersama Eun Seul hari itu. Ji Heon semakin bingung kan perasaannya.
Ji heon memutuskan untuk bekerja agar tak memikirkan Eun Seul algi. Presdir merasa sengan karena melihat jiHeon rajin belajar, walau sudah larut malam
Esoknya presdir mengadakan rapat direksi. Nenek hadir. Eun Seul bertemu nenek. Nenek melihat sepatu yg digunakan Eun Seul. Eun Seul melihat tas kulit buaya brand “Birkin” yg dibawa nenek, dan bertanya apakah itu palsu/asli. Eun Seul mengaku bisa membedakan produk palsu, karena ia sering membeli yg palsu. Para sekertaris yg usil melihat Eun Seul berakrab-ria dengan ibu presdir dan curiga karenanya.
Pada rapat direksi, presdir mendengarkan keluhan semua pihak tentang menurunnyanilai saham DN Group., karena JiHeon dipilih sebagai calon suksesor. Presdir mengumumkan ia akan mendidik dan mempersiapkan JiHeon untuk menjadi penerus, dan jiaka JiHeon terbukti tak layak untuk itu, presdir sendiri yg akan memecatnya. Bu moo won lagi lagi mempromosikan Moo Won yg sudah siap mengemban posisi presdir.
Pada rapat direksi, presdir mendengarkan keluhan semua pihak tentang menurunnyanilai saham DN Group., karena JiHeon dipilih sebagai calon suksesor. Presdir mengumumkan ia akan mendidik dan mempersiapkan JiHeon untuk menjadi penerus, dan jiaka JiHeon terbukti tak layak untuk itu, presdir sendiri yg akan memecatnya. Bu moo won lagi lagi mempromosikan Moo Won yg sudah siap mengemban posisi presdir.
Nenek angkat bicara, ia akan mengikuti keputusan presdir. Nenek mengingatkan 25 tahun lalu, saat presdir disebut sebagai calon suksesor, semua orang berfikir perusahaan akan bangkrut dalam waktu setahun. JiHeon terbahak mendengar kisah nenek. Ternyata ayahnya mengalami penolakan yg sama seperti dirinya. Nenek mengatakan presdir berhasil membuktikan bahwa dirinya layak. Ia melakukan pekerjaan yg hebat. Nenek berharap para direksi member kepercayaan pada presdir.
Ibu Moo Won bertanya bagaimana dengan resikonya. Presdir menjamin karirnya pun akan ia tinggalkan jika jiHeon gagal. Ji heon terlihat kaget, karena ayahnya mengambil tanggungjawab sebesar itu. Ibu moo Won lalu mengingatkan presdir bahwa kata-kata presdir tadi adalah janji yg harus ditepati.
Kedua ipar ini lalu bertemu di lift. Presdir mengikuti Ibu moo Won, sampai ia mau berbicara dengannya. Presdir meminta Ibu moo won untuk tak melakukan ini., ia akan memperlakukan moo Won dengan baik.
Ibu moo Won mengejek, maksud “memperlakukan dengan baik” adalah memberikan Moo Won toko kecil untuk ia kelola. Presdir mengingatkan dahulu alm kakaknya (ayah Moo Won) telah mendapatkan bagian yg adil. Presdir berharap agar ibu Moo Won tak bersikap serakah. Ibu moo Won membalas dengan hal yg sama, agar presdir juga tak serakah. Presdir mengakui bahwa ibu Moo Won memiliki kemampuan dalam menyelamatkan perusahaan warisan alm suaminya yg diambang bangkrut. Presdir ingin gencatan senjata.
Ji Heon duduk di ruangannya, berfikir tentang karir ayahnya yg menjadi taruhan jika ia gagal. jiHeon berjalan mendekati potongan papan poster Eun Seul dan bersumpah akan menjadi anak yg kompeten dalam tugasnya. Ia memerintahkan “potongan Eun Seul” untuk tak mengganggunya
Paginya, presdir bicara dengan JiHeon, mengaku jika semalam presdir tak bisa tidur karena memikirkan Ji Heon. Akhirnya di kantor, presdir berkalikali mampir ke ruangan JiHeon, member semangat dan bertanya apakah ada hal yg bisa dibantu oleh presdir…
Eun Seol membantu JiHeon membuat presentasi. Mereka bekerja sampai larut malam. Akhirnya Eun Seul tertidur kelelahan. jHeon sebaliknya. Melihat kata “Inspirasi”: yg ditulis Eun Seul di white-board, ia jadi memiliki ide tentang materi presentasinya. JiHeon memandang Eun Seul yg tertidur. Ia lalu membuka jasnya dan menggunakannya untuk menyelimuti Eun Seul. Jiheon menempatkan bantal di belakang Eun Seul, memperbaiki posisi tidurnya. JiHeon benar-benar merasa puas pada dirinya, ia beranggapan telah menjadi boss yg baik.
Ji Heon bekerja sepanjang malam. Saat Eun Seul terbangun jiHeon menunjukkan presentasinya. Eun Seul membacanya dengan takjub dan memuji nya. JiHeon senang dan diam diam ia mengayunkan kepalan tangan victory nya.
Na Yoon menemui Ji Heon di kantornya dan menunjukkan proposal marketingnya. JiHeon berjanji akan melihatnya nanti. Na yoon kecewa karena ia bekerja semalaman membuat proposal itu, dan ternyata tak dianggap penting oleh jiHeon.
Eun Seol ingin pergi menemui Ji Heon untuk memnta izin mengembalikan jas Moo Won yg telah di dry-clean. Moo Won mengajak Eun Seul untuk makan siang bersama. En Seul menelpon Ji Heon (yg sedang bersama Na yoon diruangannya) untuk minta izin. JiHeon mengijinkan Eun Seul makan siang diluar, tapi Eun Seul tak boleh berlama-lama, makan harus cepat dan kembali ke kantor secepatnya.
Ji Heon membaca proposal Na yoon. Na Yoon bertanya siapa yg barusan menelepon. JiHeon mengacuhkan dan mendiskusikan project . na yoon menebak bahwa itu adalah telepon dari Eun Seul. Jiheon mengatakan akan menyelesaikan membaca proposal itu nantio malam, dan ia akan pergi sekarang. Na Yoon mendesak Ji Heon mengatakan perasaannya, dan mengancam akan menangis biala JiHeon menolak.
Ji Heon mengakui ia sempat teringat kenangan masa lau saat melihat Na yoon datang kembali ke Korea. Na yoon masih memiliki pengaruh di dirinya. Na yoon mendengar dengan bahagia, tapi senyumnya hilang saat JiHeon mengatakan ia melupakan na yoon. Otaknya memiliki reaksi saat melihat Na yoon , namun kemudian melupakannya dengan cepat. JiHeon menyudahi pertemuan dengan janji akan menelpon Na yoon setelah ia selesai membaca proposalnya.
Ji Heon berjalan keluar kantor untuk makan siang. Dan ia melihat Moo Won dan Eun Seul makan siang bersama.di restoran. Moo Won bertanya tentang project yg dikerjakan JiHeon. Eun Seul menjawab , itu berjalan dengan baik.
Tiba-tiba Eun Seul mendapat telepon dari JiHeon yg menanyakan apakah Eun Seul sedang makan siang dengan Moo Won, orang y gpaling dibencinya. Eun Seul bertanya apakah ada hal penting, tapi ternyata JiHeon hanya ingin mengetahui teman makan siang Eu Seul. Eun Seul berpura pura ponselnya kehilangan sinyal. Moo Won melihat Eun Seul yg salah tingkah dan tertawa.
Mendadak jiHeon mengetuk kaca dari luar, Eun Seul dan moo Won melihat JiHeon. Eun Seul kaget dan wajahnya Nampak ketakutan. Moo Won menenangkan Eun Seul
*Ternyata dari tadi JiHeon sedang menyaksikan Eun Seul dan moo won dari jendela luar.. uugh...>.<
Ji Heon menyuruh Eun Seul keluar sekarang juga. Eun Seul menolak karena sedang makan. Akhirnya Ji Heon yg masuk kedalam. Na Yoon yg mengikuti Ji Heon dari belakang ikut masuk ke dalam resto, ia melihat Moo Won dan eun Seul makan sian gbersama. JHeon memerintahkan Eun Seul untuk menjauh dari Moo Won, dan moo Won juga harus menjauh dari Eun Seul.
Ji Heon berkata ia mencurigai Moo Won yg dulu pernah berencana melakukan hal buruk terhadapnya, dan kini melakukan hal serupa. JiHeon mulai menginterogasi Eun Seul apakah Moo Won bertanya tentang project nya.
Eun Seul minta maaf pada moo won atas sikap curiga bossnya. Ji Heon meraih kerah baju Eun Seul, menyeretnya keluar. Moo Won, tersenyum melepaskan eun Seul sambil berkata “eun seul kita bisa makan bersama lain kali, tapi lain kali akan menjadi dua kali” Moo Won berkata pada jiHeon setiap kali JiHeon mengganggu ia dan eun Seul, maka moo Won akan menggandakannya di kesempatan berikutnya. Jadi moo Won mempersilakan jika JiHeon akan mengganggunya
Na Yoon hanya berdiri, terdiam. Kedua lelaki itu mengacuhkan dirinya. Na yoon berkataa degnan suara keras “Ada apa dengan kalian berdua, apakah saya ak terlihat?”
*hmmm..kasian Wang Ji Hye…ga di “Protect The Boss” (Na yoon)..ga di “Personal Taste” ( In Hee), ditolak cowok mulu….
Na Yoonmengadu pada ibunya, bahwa kedua lelaki itu mengacuhkan dirinya. Keduanya sibuk
memperebutkan gadis itu.. Ibu Na yoon penasaran.
Sementara itu, nenek dirumah sedang membaca CV (keterangan diri) Eun Seul). Presdir imemastikan presentasi Ji Heon telah siap untuk rapat direksi . JHeon akan membawakan presentasinya dan menjelaskan visinya .
JiHeon pergi memasuki ruang rapat, ia memkirkan bagaimana ia akan menyampaikan presentasinya, saat seluruh mata memandanginya nanti. JiHeon merasa takut
Eun Seol mengajak JiHeon makan di luar untuk menghilangkan setress. Eun Seol member semangat pada JiHeon. Mengingatkan bahwa karirnya tergantung keberhasilan JiHeon. Eun Seul meminta jiHeon untuk bekerja keras mulai saat ini, dan pantang menyerah.. JiHeon mengakui,ia tak mampu menghadapi public. Eun berkata ada cara menyampaikan presentasi tanpa harus hadir di ruangan. JiHeon mengatakan, tak ada presdir yg memimpin perusahaan tanpa menampakkan wajahnya.
Eun Seol mengatakan ada caranya. Mereka pasti menemukan. Eun Seul bercerita tentang seseorang yg dianggap idiot seumur hidup karena gurunya lalai menulis tingkat IQ nya hanya 73, padahal sebenarnya 173. Karena semua orang menganggapnya bodoh, maka ia mempercayai dirinya “bodoh”.
Eun Seul berkata jika ia percaya ia dapat melakukan sesuatu, maka Eun seul akan membuatnya menjadi kenyataan. SAat ini Eun Seul hanya berharap JiHeon dapat menampilkan proposalnya di rapat direksi. Eun Seul berjanji akan mencari cara.
Pulangnya JiHeon yg telah mabuk memaksa Eun Seul duduk di jok belakang, tak seperti biasanya Eun Seul duduk di sebelah supir.JiHeon memandangi Eun Seul JiHeon berkata “Saya merasa seperti jungkir balik, seperti batuan kosmik yg masuk kepusat otaknya”…
Eun Seol bingung denganmaksud kalimat “batuan di otak” yg dibicarakan jiHeon.
JiHeon menunjuk kepala Eun Seul dan berkata “ ada sebuah batu yg bersarang di tengah otak, di bagian otak yg mengendalikan emosi “ jiHeon tersenyum pada Eun Seul dan memanggilnya “batu”. lalu ia jatuh tertidur di pundak Eun seul.
Di apartemen, Eun Seol browsing di internet mencari info “bagian otak yg mengotrol emosi” dan bertanya pada Myung Ran apa artinya jika ada sebuah batu yg menghantam di otak.. Myung Ran sama bingungnya.
Eun Seul mengganti topik. Ia kini mencari solusi agar JiHeon bisa melakukan presentasi tanpa perlu hadir langsung.Dan ia menemukan jawabannyaSaat meeting direksi tiba. Tapi JiHeon tak hadir. Eun Seul turun dari taksi dan terburu-buru masuk ke kantor membawa tas besar.
Moo Won berdiri dan melakukan presentasi nya dengan sangat baik. Hadirin member applause. Kini giliran JiHeon yg mealkukan presentasi. Saat akan ditunda (krn Ji Heon tak hadir), Eun Seol masuk ruang meeting dengan tergesa gesa.
Eun seol mempersiapkan peralatan daaaaan…wajah JiHeon muncul di layar putih. Ia memulai presentasinya dengan lancar.......
.
cr. pict: Ockoala
RELATED RECAPS POSTS :
Casting Protect The Boss
Protect The Boss Episode 1
Protect The Boss Episode 2
Protect The Boss Episode 3
jaejoong.. the best!
ReplyDeletechingu gomaewo recapnya
kapan ptb 5 nya?