Gemerlap dunia hiburan tak mengenal batas rivalitas dua negara yang diambang perang.
hiburan Korea (tepatnya Korea Selatan) telah menyapu seluruh Asia akhir-akhir ini, dan Korea Utara tidak termasuk pengecualian. Berdasarkan sebuah stasiun radio Seoul, Radio Terbuka untuk Korea Utara, melaporkan pada 28 Juni 2011 bahwa orang Korea Utara telah menjadi penggemar besar acara TV dan film Korea Selatan baru-baru ini, mereka (Orang Korea Utara) banyak yang meniru gaya rambut, fashion, dan cara berbicara yang mereka lihat di program tersebut.
Jang Dong Gun & Won Bin, banyak style-nya ditiru warga Korea Utara |
"Karena semakin banyak orang Korea Utara yang menonton drama Korea Selatan atau mendengarkan lagu-lagu K-pop, kata dan frase tertentu telah menjadi tren terbaru", dikutip dari salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya.
Sumber itu mengatakan lagu “Love”-nya Na Hoon-ah atau “Wind Wind Wind”-nya Kim Bum-yong menjadi populer untuk beberapa waktu sekarang. Juga, banyak orang Korea Utara berpikir bahwa dialog terkenal Won Bin "How much do you need" yang merupakan dialog dari drama KBS "Autumn Tales" drama dan dialog terkenal Jang Dong-gun dengan "You go to Hawaii" (dengan dialek Busan) dari film "Friend" tiba - tiba menjadi 'kalimat' yang keren dan trendi, karena banyak mahasiswa muda dan bahkan orang yang berpendidikan tinggi sering terlihat menirukan mereka.
Seteru Korea Selatan, negara komunis Korea Utara rupanya tak luput dari serangan Hallyu-Waves/Korea Waves. Pesatnya perkembangan industri Entertainment KorSel yg menyebar ke benua Amerika-Eropa -Asia (dan dalam waktu dekat Australia), akhirnya juga berdampak pada gaya hidup masyarakat Korea Utara.
*padahal baru awal 2011 lalu , dua negara ini nyariss banget angkat senjata dalam perang
Korea Waves mempengaruhi aspek sosial kultural masyarakat KorUt. Saat ini orang Korea Utara menyanyikan lagu-lagu ulang tahun saat ulang tahun dan memberikan bunga di kertas berseni yang dibungkus, seperti yang mereka lihat dalam drama Korea. Juga, beberapa orang memberikan produk make up dari Korea Selatan.
Menariknya, kebiasaan baru ini tidak hanya terlihat di ibu kota Korea Utara- Pyong Yang, tetapi juga di kota-kota besar di perbatasan, kata sumber itu.
"Dalam keadaan saat ini, tidak peduli seberapa keras pemerintah (Korea Utara) mencoba (menghalangi), tidak mungkin untuk memblokir sifat manusia untuk mencari hal-hal baru. apalagi begitu banyak orang-orang terdidik, mahasiswa, dan pejabat pemerintah tinggi yang lebih memilih produk Korea Selatan. Sehingga Korean Wave hanya akan terus tumbuh di sini", kata seorang warga Korea Utara.
Sepertinya Wave Korea telah menyebar ke semua tempat di seluruh dunia, termasuk rival KorSel, KorUt. Mungkinkah aspek budaya-sosial dapat menjembatani hubungan panas kedua negara, menjadikan Semenanjun gKorea lebih damai dan tenteram.
cr: Soompi
.
No comments:
Post a Comment